Sebuah pesan tiba-tiba masuk di WA ku. Seorang teman memintaku untuk berbagi pengalaman di kelas motivasi yang dia prakarsai bersama teman PK (Persiapan Keberangkatan). Permintaan itu pula mengingatkan pada janji yang belum tuntas aku bayarkan setelah dinyatakan lulus dan berhak menyandang status sebagai awardee LPDP. Ya sudah tak iyakan saja. hhehehe
Salah satu pertanyaan yang muncul dari diskusi tersebut menanyakan tentang cara menulis essay yang bagus. Dan itu juga pertanyaan yang beberapa teman pernah sodorkan padaku saat awal-awal mereka mengetahui saya diterima sebagai awardee LPDP. Mereka minta dikirimkan essay milikku sebagai rujukan penulisan essay. Maka melalui tulisan, saya ingin berbagi dengan teman-teman mengenai pengalaman saya menuliskan essay saat mendaftar LPDP.
Essay merupakan salah satu prasyarat dalam melakukan pendaftaran administrasi LPDP. Ada dua jenis essay yang harus dituliskan para scholarship hunter yaitu essay kontribusiku untuk Indonesia dan sukses terbesar dalam hidup. Selain dua essay tersebut, para calon penerima beasiswa juga harus menuliskan rencana study yang kelak akan dilakukan jika dinyatakan diterima LPDP. Untuk rencana study umumnya berisi gambaran singkat mengenai perjalanan waktu kuliah nantinya bakal digunakan untuk apa. Dalam rencana study ini sangat penting untuk mengetahui kampus tujuan, jurusan yang dipilih, mata kuliah dan rencana tesis serta kegiatan lain penunjang akademik dan pengalaman selama masa study. Karena kesuksekan suatu perjalanan itu salah satunya berawal dari rencana yang matang, sangat dianjurkan bagi teman-teman untuk menuliskan rencana study secara jelas.
Untuk penulisan dua essay lainnya, poin penting untuk diperhatikan yaitu harus jujur. Karena kedua essay ini bersifat pribadi, artinya teman-teman harus menuliskan kontribusi dan kesuksesan yang memang pernah dialami dan nantinya ingin dicapai. Berbicara tentang kesuksesan, masing-masing kita tentu punya sudut pandang tersendiri tentang rupa kesuksesan itu seperti apa. Tuliskan pencapaian yang menurut teman-teman itu merupakan sebuah capaian prestasi (kesuksesan). Kesuksesan tersebut seperti apa, tergantung sudut pandang teman-teman dalam menilai kesuksesan.
Untuk memudahkan penulisan, teman-teman bisa menemukan panduan garis besar dan poin-poin yang harus disampaikan dalam tulisan dengan mendownload panduan pendaftaran. Ada bagian tertentu yang membahas tentang format penulisan essay. Dan untuk membantu menemukan inspirasi, bisa dimulai dengan membaca contoh essay awardee yang lebih dulu diterima dan membagikan pengalaman mereka di blog pribadi. Dari situ akan banyak muncul contoh dan pengalaman para awardee LPDP saat melakukan tahap yang sama dengan apa yang teman-teman perjuangkan saat ini. Ingat, rujukan tidak sama dengan mencontek atau copy paste yah.
Tips dan trik menulis essay? Kalau untuk sistematika penulisannya teman-teman bisa search di berbagai blog pribadi lainnya. Ada banyak kok di sana. Lewat tulisan ini saya hanya membagi tentang konten tulisan/essay secara umum seperti apa. Ini pengalaman saya pribadi yak.
Usahakan saat menulis essay (khususnya untuk seleksi berkas) jangan copas. Karena essay yang teman-teman tulis itu nantinya akan dipertanggungjawabkan saat wawancara. Pertanyaan interviewer umumnya dan hampir seluruhnya muncul berdasarkan essay yang telah dikirimkan. Biar tidak kewalahan saat menjawab pertanyaan, essay harus sesuai dengan kondisi teman-teman sendiri. Jadi mau diputar sejauh apa pun pertanyaan interviewer insyallah bisa dijawab karena sudah menguasai essay.
Bagi teman-teman yang masih merasa kesulitan dalam menulis, saatnya anggapan seperti itu dihilangkan dalam benak. Toh, belajar menulis sudah kita lewati dalam proses panjang terutama saat menyusun skripsi. Panjangnya perjuangan menuntaskan skripsi tentu masih tak kalah berat jika dibandingkan dengan menulis essay. So, jangan pesimis apalagi berpikir bahwa tak punya kemampuan menulis terlebih yang bakal kita tulis dalam essay itu tak jauh-jauh dari pengalaman hidup yang telah kita lalui dan perjalanan hidup kita nantinya.
Nah, bagi yang belum terbiasa menulis. Berikut saya bagikan pengalaman saya saat menuliskan essay khususnya essay “Kontribusi untuk Indonesia”
- Buat poin-poin yang ingin disampaikan dalam essay. Mulailah dengan perkenalan diri terlebih dahulu, kemudian berikan gambaran umum kondisi di lingkungan teman-teman seperti apa, masalah yang dihadapi dan fakta-fakta atau pengalaman lainnya.
- Ceritakan pengalaman yang pernah, sedang dan akan teman-teman lakukan sebagai wujud kontribusi untuk Indonesia. Jangan berpikir terlalu jauh tentang kontribusi karena bisa saja menjebak kita dengan pikiran tak pernah berkontribusi karena belum melakukan hal besar. Ingat bahwa hal-hal kecil yang pernah kita lakukan boleh jadi punya kontribusi tak terduga. Pengalaman terjun ke masyarakat saat berorganisasi contohnya. Bahkan belajar pun merupakan salah satu bentuk kontribusi kita untuk Indonesia. Intinya pengabdian untuk Indonesia.
- Jelaskan solusi yang bisa teman-teman tawarkan untuk menghadapi masalah tersebut. Bagian ini berkaitan dengan bagaimana teman-teman nantinya memposisikan diri sebagai agen of change dengan didukung bidang keilmuan atau pengalaman lainnya yang kelak dijalani. Pada bagian ini juga akan menjawab pertanyaan kontribusi yang kelak akan kita lakukan untuk Indonesia.
- Endapkan sejenak tulisan yang telah dibuat untuk kemudian dibaca kembali dan diperbaiki pada bagian tertentu yang menurut teman-teman masih kurang.
Demikian gambaran singkat saya saat menulis essay. Untuk selanjutnya, berikut saya lampirkan essay “Kontribusiku untuk Indonesia” yang saya gunakan saat pendaftaran LPDP Batch 3 2016. Semoga bermanfaat.
“Kontribusiku Untuk Indonesia”
Saya menyelesaikan studi sarjana di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar pada jurusan Akuntansi. Selama kuliah aktif berorganisasi ekstra dan intra kampus. Kampus dan pengalaman organisasi inilah yang mengajarkan Saya betapa pentingnya pendidikan untuk kita. Hidup itu tentang belajar maka berhenti belajar berarti membiarkan hidup kita tanpa arah.
Keberadaan beasiswa afirmasi menjadi anugrah tersendiri bagi kami khususnya saya pribadi. Lahir dan dibesarkan di Polewali Mandar, daerah dalam daftar 3T LPDP sejujurnya menjadi sesuatu yang mesti disyukuri sekaligus memprihatinkan. Ini menjadi tantangan bagi kami para generasi mudaMandar untuk memanfaat peluang demi kemajuan. Dan beasiswa afirmasi menjadi salah satu jalan bagi kami untuk turut andil dalam memajukan daerah dengan diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Jika ditanya kontribusi apa yang telah, sedang dan akan saya berikan untuk negeri ini, Saya hanya bisa menjawab dengan gagap karena sampai hari ini belum ada hal nyata saya berikan selain semangat untuk terus belajar. Namun saya yakin semangat itu pula kelak akan membuka jalan untuk turut memberikan kontribusi nyata terhadap negeri ini khususnya di tanah tempat saya dilahirkan. Pengalaman organisasi dengan berbagai program kerja membawa saya dalam sebuah ruang nyata dan menunjukkan betapa tangan kita meski hanya dua ini banyak dibutuhkan oleh orang lain. Pengalaman itu telah mengalirkan semangat dalam diri dan mengusik naluri agar berbuat sesuatu untuk negeri. Maka menjadi orang berilmu mesti menjadi sebuah keharusan.
Jika dipercayakan menerima beasiswa ini, saya akan mendalami studi keilmuan akuntansi dengan harapan mampu membuka pemahaman saya secara lebih luas tentang akuntansi. Pemahaman selama menempuh jalur pendidikan S1 ingin saya kembangkan karena apa yang pernah saya dapat masih sangat minim dan butuh pendalaman. Terlebih gambaran bahwa ilmu akuntansi bukan hanya menyangkut hitung-hitungan materiil/untung rugi tetapi jauh melampaui aspek kemanusiaan, kebudayaan dan spiritual baru saya dapatkan pada semester-semester akhir perkuliahan. Kajian akuntansi multiparadigma itu semakin mendorong semangat dan rasa penasaran saya untuk mendalami akuntansi.
Menjadi pengajar adalah tugas mulia karena dialah mata rantai peradaban suatu bangsa sehingga tidak boleh putus. Setelah memperoleh pendidikan dan mendalami keilmuan akuntansi, Saya ingin meneruskan hasrat untuk berbagi dan belajar melalui mengajar serta menemukan sesuatu yang baru dengan menjadi seorang pendidik dan peneliti akuntansi. Indonesia kaya akan budaya dan menyertakan itu dalam praktik akuntansi bukanlah sesuatu yang mustahil karena itu telah menyatu dengan diri masyarakat Indonesia. Ini pulalah mimpi saya,bisa melihat Indonesia berdiri dalam praktik akuntansi dan tetap bernilai keindonesiaan.
Kurangnya tenaga pendidik khususnya dosen di Polewali Mandar menjadi salah satu alasan yang mendorong semangat saya untuk memperoleh beasiswa ini dan melanjutkan studi pada tingkat yang lebih tinggi. Harapan untuk menjadi pendidik dilandasi oleh keinginan untuk mengabdikan diri dalam dunia pendidikan ditambah kenyataan sedikitnya jumlah dosen akuntansi di Polewali Mandar terlebih setelah diresmikannya status UNSULBAR menjadi negeri sehingga semakin dibutuhkan dosen yang berasal dari Polewali Mandar. Kebanyakan dosen berasal dari luar daerah dan hal ini tak jarang memengaruhi proses belajar-mengajar di kampus.
Berkontribusi berarti memberi dan untuk memberi tentu harus punya sesuatu untuk diberikan. Memberi dan diberi adalah dua hal tak terpisah. Seseorang tak kan mungkin bisa memberi jika tak memiliki sesuatu untuk diberikan kepada orang lain. Pun yang diberi tak akan menerima sesuatu jika tak ada yang memberi. Jadi untuk bisa berkontribusi untuk negeri kita harus bersiap untuk diberi dan memberi. Disinilah kontribusi untuk negeri kita mulai bangun, sejak awal menjaga semangat diri untuk belajar kemudian membagikannya dengan mengajar. Maka saya pun harus memantaskan diri untuk itu.